Jakarta- . Kerajinan Indonesia telah dikenal luas di dunia dengan bentuk yang beragam, kreatif, inovatif, dan selalu berkembang. Indonesia juga dikenal sebagai negara eksportir kerajinan yang dibuat dengan proses dan bahan alami. Sehingga, produk-produk kerajinan yang dibuat juga sangat beragam dan memiliki ciri khas tertentu dari tiap daerah.
Ciri-Ciri Bahan Keras Bambu, Foto bahan keras pada dasarnya adalah sebuah kerajinan yang di mana penggunaan bahan dasarnya berasal dari bahan keras. Karena bahan keras ini sulit dibentuk, maka sering digunakan untuk kerajinan furniture dan hiasan. Salah satu bahan keras yang sering digunakan adalah bambu. Bisakah kamu sebutkan ciri-ciri bahan keras bambu! Simak selengkapnya di ulasan berikut dari buku Kupas Tuntas Soal PPPK Guru Prakarya dan Kewirausahaan SMP karya Taufik Hidayat 2020 80, kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang pembuatannya menggunakan bahan baku yang berasal dari alam atau dalam hal ini sudah mengalami seuatu pengolahan, namun dalam hal ini tidak sampai menyebabkan perubahan wujud benda pada suatu bahan itu sendiri. Contohnya besi, logam, tembaga, kaca, dan lain sebagainya. Jika kerajinan bahan keras memiliki bahan dasar yang sifat fisiknya keras. Sehingga membutuhkan teknik pembuatan khusus dalam Bahan Keras BambuCiri-Ciri Bahan Keras Bambu, Foto adalah kelompok tanaman tingkat tinggi dari keluarga Poaceae yang dapat tumbuh hingga 60 cm per hari. Jenis bambu sendiri di Indonesia diperkirakan ada sekitar 159 spesies dari 1250 spesies bambu yang ada di dunia. Bahkan 88 jenis bambu diantaranya merupakan spesies endemik di tanah air. Bambu memiliki ciri-ciri sebagai berikutBatangnya kuat, dapat terjadi pelapukan jika terkena air terus rongga dari ukuran 1cm hingga ruas batang, ruas inilah yang batangnya halus meskipun tidak dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhanJenis-Jenis BambuCiri-Ciri Bahan Keras Bambu, Foto Bambu wulungPanjang bambu sekitar 12 – 13 meter dengan ruas sebanyak 18 – 21 ruas dan diameter pada bagian pangkal 8-9 cm. Bambu ini digunakan untuk bahan baku pulp dan kertas, kontruksi ringan, bahan anyaman, dan furniture, namun sebaiknya melalui proses pengawetan terlebih Bambu tutulMemiliki panjang lebih dari 13 meter, diameter 8-9 cm, dan terdiri atas sekitar 20 ruas. Bambu ini digunakan untuk konstruksi ringan, bahan anyaman, dan furniture. Memiliki kualitas serat I, baik sebagai bahan baku pulp maupun Bambu apusMempunyai warna batang hijau saat masih segar dan krem setelah kering. Panjang batang sekitar sampai 11 -14 meter dengan jumlah ruas sekitar 29 Bambu andongMempunyai warna batang hijau dengan garis – garis vertikal putih pada waktu masih segar dan berubah menjadi kuning krem atau kekuningan setelah mengering. Panjang bambu berkisar antara 17-22 Bambu betungBerwarna hijau dengan buku di bagian pangkal sering mempunyai akar pendek yang menggerombol. Bambu ini memiliki panjang sekitar 14,5 – 16,5 meter dan jumlah ruas sekitar 41-46 Bambu aterSpesies bambu yang banyak di temukan di Indonesia dan negara Asia Tenggara Bambu baliBambu Bali mempunyai nama spesies Schizostachyum brachycladum, jenis bambu yang banyak ditemykan di Provinsi bali. Bambu yang berasal dari daerah Asia Tropis ini biasanya dimanfaatkan sebagai Bambu cendaniBambu cendani memiliki nama latin Phyllostachyus aurea, oleh masyarakat dimanfaatkan untuk membuat joran pancing. Bambu cendani banyak dibudidaya karena memiliki nilai ekonomis yang cukup itulah ciri-ciri bahan keras bambu dan jenisnya yang perlu kamu ketahui. Banyak kerajinan yang bisa dibuat dari bahan dasar bambu ini. Semoga bermanfaat. umi
ciriciri bambu apus. Bambu apus mempunyai warna batang hijau saat masih segar dan krem setelah kering. Masing-masing rumpun terdapat sekitar 33 sampai 68 batang, per 5 mm2 hanya terdapat sekitar 1-2 rumpun bambu, semua umumnya terdapat di tepian sungai. Panjang batang sekitar sampai 11-14 meter, jumlah ruas sekitar 29 ruas; panjang ruas
Bambu merupakan salah satu tanaman yang sering kita temui di sekitar kita dan sering dijumpai tumbuh berumpun. Jenis tanaman ini juga dikenal sebagai jenis rumput-rumputan dan memiliki batang yang beruas. Karenanya, bambu tergolong ke dalam famili Poaceae. Tanaman bambu-bambuan memiliki 70 genus dan termasuk ke dalam salah satu tanaman yang memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat. Bahkan, beberapa jenis tanaman ini dapat mengalami pertumbuhan hingga 60 cm per harinya. Klasifikasi Bambu Tanaman bambu mempunyai klasifikasi taksonomi sebagai berikut KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuperdivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasLiliopsidaSubkelasCommelinidaeOrdoPoalesFamiliPoaceaeSubfamiliBambusoideaeGenusBambusaTabel klasifikasi taksonomi tanaman bambu-bambuan. Tanaman bambu-bambuan tentunya memiliki ciri-ciri tertentu yang menjadikannya khas sehingga dapat dibedakan dengan tanaman lainnya. Ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan bambu antara lain yaitu Memiliki batang berongga, Akar yang kompleks,Daunnya berbentuk pedang,Memiliki pelepah yang menonjol,Batangnya terdapat buluh, beruas, berbuku-buku, berongga, berimpang, danMempunyai daur buluh yang menonjol. Jenis-jenis tanaman bambu di Indonesia tentunya sangat beragam. Berdasarkan data yang didapatkan di lapangan dan di laboratorium, spesies bambu-bambuan di Indonesia terdapat 143 jenis bambu dan di Jawa diperkirakan hanya terdapat 60 jenis. Beberapa jenis bambu yang hidup di Indonesia antara lain NoNama LatinNama LokalPersebaran1Arundinaria japonicaBambu JepangJawa2Bambusa arundinaceaPring OriJawa, Sulawesi3Bambusa atraLolebaMaluku4Bambusa glaucescensBambu CinaJawa5Bambusa horsfieldiiBambu EmbongJawa6Bambusa maculataBambu TutulBali7Bambusa multiplexBambu CendaniJawa8Bambusa vulgarisPring Kuning, Bambu AmpelJawa, Sumatra, Kalimantan, Maluku9Dendrocalamus asperBambu PetungJawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Sulawesi10Gigantochloa apus Pring ApusJawa11Gigantochloa atroviolaceaBambu Hitam, Bambu Wulung, Awi HideungJawa12Gigantochloa atterBambu Legi, Bambu Ater, Buluh, Jawa Benel, Awi Ater, Awi KekesJawa13Thyrsostachys siamensisBambu SiamJawa14Schizostachyum longispiculataBambu JalurSumatra, Kalimantan, Jawa15Bambusa arundinaceaBambu OriJawa, Maluku16Schizostachyum iratenBambu Suling, Pring Wuluh, Awi TamiangJawaTabel 16 spesies tanaman bambu-bambuan terpopuler di Indonesia. Ciri-ciri Morfologi Bambu Morfologi bambu dapat dilihat dari bagian akar, rebung, batang, dan daunnya. Bambu memiliki karakteristik pada akarnya yang berupa akar rimpang dan membentuk sistem percabangan. Sedangkan pada bagian batangnya, bambu memiliki bentuk batang berupa silinder, memiliki ruas atau bisa disebut juga dengan berbuku-buku, batangnya berongga, berdinding keras, dan pada setiap ruas batangnya terdapat mata tunas atau cabang. Selain itu, pada bagian batangnya juga terdapat buluh-buluh dan pelepah berbuluh. Pelepah berbuluh ini merupakan hasil modifikasi dari daun yang menempel pada setiap ruas batang. Pelepah berbuluh terdiri dari daun pelepah buluh, kuping pelepah buluh, dan ligula. Selanjutnya terdapat bagian lain yang disebut dengan rebung. Bagian ini tumbuh dari kuncup pada akar rimpang yang ada di dalam tanah, atau dapat pula tumbuh dari pangkal buluh yang telah tua. Rebung memiliki warna yang khas pada bagian ujungnya dan memiliki buluh-buluh pada bagian pelepah. Pelepah buluh ini selalu menutupi rebung karena ikut tumbuh memanjang mengikuti perpanjangan ruas batang. Buluh pada rebung ada yang berwarna coklat, hitam, kuning, bahkan putih. Tidak jarang buluh-buluh ini dapat menyebabkan gatal, namun ada pula yang tidak. Untuk bagian daun nya, bambu memiliki urat daun sejajar seperti spesies rumput pada umumnya. Tipe tulang daun nya tergolong sejajar dan setiap daun memiliki tulang daun utama yang menonjol. Untuk bentuk daun nya tergolong lanset atau pita. Daun bambu termasuk ke dalam daun sempurna karena memiliki 3 bagian, yaitu tangkai daun, pelepah daun, dan helai daun. Pelepah daun merupakan bentuk dimorfisme dari pelepah buluh. Permukaan daun bagian atas dan bawah biasanya dilapisi oleh bulu yang lebat. Pada organ generatif, yaitu bunga, bambu termasuk ke dalam spesies yang memiliki struktur perbungaan yang kompleks dan rumit. Sistem perbungaan nya akan berbeda pada tiap jenisnya. Pada beberapa jenis bambu, disebut dengan pseudospikelet. Alasannya karena memiliki kuncup bunga sebelum terbentuk bunga aslinya. Untuk buahnya, bambu memiliki bentuk buah yang bervariasi. Ada yang berbentuk buah kering caryopsis seperti padi dan ada pula yang berendosperm tebal seperti berry. Manfaat Bambu Sudah sejak lama bahwa bambu dianggap sebagai tanaman serbaguna oleh masyarakat Indonesia. Bambu bahkan dapat di konsumsi sebagai sayur, dijadikan sebagai peralatan rumah tangga, alat musik, hingga bahan bangunan. Bambu sangat berguna baik untuk kehidupan maupun untuk konservasi apabila dapat dimanfaatkan dengan baik. A. Manfaat untuk Kehidupan Bambu memiliki sifat batang yang kuat, lurus, rata, keras, mudah di potong, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan, serta ringan sehingga banyak orang yang memilihnya untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan peralatan rumah tangga. Selain itu, peralatan yang terbuat dari bambu lebih mudah untuk di distribusikan. Untuk para pengrajin, mereka memanfaatkan bambu untuk membuat kerajinan seperti gedhek, pagar, sesek gedhek, kandang, tangga, bronjong, kursi, meja, serta berbagai macam kerajinan lainnya. Bambu juga memiliki keunggulan lain yaitu harganya yang relatif lebih murah apabila dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya. Karena di sekitar pemukiman pedesaan, bambu masih relatif banyak ditemukan. Sehingga, bambu menjadi tanaman serbaguna bagi masyarakat pedesaan. Dengan pemanfaatan bambu untuk bidang ekonomi, maka pendapatan masyarakat dapat meningkat dalam waktu yang relatif cepat, sekitar 4-5 tahun. B. Manfaat untuk Konservasi Selain bermanfaat di bidang ekonomi, bambu juga memiliki manfaat di bidang lain, salah satunya adalah di bidang konservasi air. Dari sisi ekologis, tanaman bambu-bambuan memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mencegah dampak negatif efek rumah kaca. Karena bambu memiliki sistem perakaran yang dapat mencegah terjadinya erosi, mengatur tata air, serta dapat tumbuh pada lahan marginal. Bambu yang tumbuh di pinggiran sungai juga bermanfaat sebagai pencegah potensi banjir dan tanah longsor. Dengan adanya bambu di pinggiran sungai juga akan membuat suatu DAS daerah aliran sungai menjadi lebih terjaga karena bambu memiliki kemampuan yang baik untuk mengkonversi air. Siklus air juga menjadi lebih terjaga dengan adanya bambu di pinggiran sungai. Bambu juga dapat membantu untuk penyerapan karbon. Referensi dan rujukan yang digunakan pada artikel ini. Penulis Septi Purwaningsih Editor Rionaldo Andira Lesmono
fpcxj0Y. qjhbbg913q.pages.dev/396qjhbbg913q.pages.dev/567qjhbbg913q.pages.dev/286qjhbbg913q.pages.dev/90qjhbbg913q.pages.dev/431qjhbbg913q.pages.dev/266qjhbbg913q.pages.dev/281qjhbbg913q.pages.dev/427
ciri ciri produk kerajinan batang bambu